Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Ribuan Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa, Polisi Siapkan 1.270 Personel

Ribuan Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa, Polisi Siapkan 1.270 Personel

by Budi Santoso at 24 Oct 2024 09:05

Jakarta kembali menjadi sorotan perhatian publik akibat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan buruh. Kegiatan ini digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dengan pengawasan ketat dari kepolisian. Dalam rangka mengamankan aksi tersebut, Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.270 personel gabungan yang terdiri atas Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan instansi terkait lainnya.

Pengamanan Berlapis untuk Kelancaran Aksi

Kapolres Metro Jakarta Pusat mengatakan bahwa penempatan personel akan dilakukan di sejumlah titik strategis mulai dari bundaran Patung Kuda Monas hingga depan Istana Negara. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan dan menjaga agar massa aksi tidak memasuki kawasan Istana Negara.

“Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan sesuai dengan dinamika situasi di lapangan,” ucap Kapolres. Hal ini berarti bahwa apabila jumlah massa tidak banyak, arus lalu lintas akan tetap normal. Namun, pihak kepolisian siap untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas jika situasi memanas.

Pentingnya Tindakan Persuasif

Kapolres juga menegaskan pentingnya tindakan persuasif selama aksi berlangsung. Ia mengingatkan seluruh personel untuk mengedepankan negosiasi dan pelayanan yang humanis dalam menjaga keamanan.

“Kami mengimbau para koordinator lapangan untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa,” lanjutnya. Pesan ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif sehingga unjuk rasa dapat berjalan dengan damai tanpa mengganggu pengguna jalan lainnya.

Tuntutan Buruh dalam Aksi

Aksi yang diorganisasikan oleh sekitar 3.000 buruh di wilayah Jabodetabek ini membawa dua tuntutan utama yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

  • Kenaikan Upah Minimum 2025: Buruh meminta kenaikan upah minimum 2025 sebesar 8-10 persen tanpa adanya Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023.
  • Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja: Mereka juga menuntut pencabutan Omnibus Law khususnya yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan perlindungan petani.

Aksi kali ini tidak hanya sebagai gambaran ketidakpuasan buruh terhadap kebijakan ketenagakerjaan, tetapi juga sinyal awal dari serangkaian aksi lanjutan yang akan berlangsung hingga akhir bulan Oktober. Buruh berencana melanjutkan aksinya secara serentak di kantor gubernur atau wali kota di lebih dari 350 kabupaten/kota dan 38 provinsi.

Ancaman Mogok Nasional

Bahkan, serikat buruh telah menggarisbawahi bahwa jika pemerintah tetap acuh dan tidak menanggapi tuntutan mereka hingga 31 Oktober 2024, mereka akan melakukan mogok nasional pada 11 atau 12 November.

Dengan rencana aksi yang berkelanjutan dan ancaman mogok nasional, kemungkinan dampaknya akan terasa luas, tidak hanya pada sektor ketenagakerjaan, tetapi juga pada perekonomian negara yang tengah berupaya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.

Impikasi Sosial dan Ekonomi

Mogok nasional berpotensi untuk mengganggu stabilitas ekonomi. Hal ini disebabkan karena mogok dapat mempengaruhi sektor-sektor yang memiliki produksi besar, dan pada akhirnya berdampak pada masyarakat luas. Keberlanjutan aksi ini juga menunjukkan bahwa kolektifitas buruh di Indonesia semakin kuat dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Untuk itu, perhatian dari pemerintah sangat diharapkan agar dialog terbuka dapat dilakukan untuk mencari solusi atas segala permasalahan yang ada. Dengan melibatkan para buruh sebagai pihak yang paling terdampak dari kebijakan, diharapkan akan tercipta kesepakatan yang saling menguntungkan.

Kesimpulan

Aksi unjuk rasa buruh di Jakarta bukan hanya sebuah demonstrasi, tetapi juga merupakan refleksi dari kondisi sosio-ekonomi yang perlu ditangani secara bijaksana oleh pemerintah. Dengan pengamanan yang ketat dan harapan solidaritas dari semua pihak, diharapkan unjuk rasa dapat berlangsung damai tanpa ada gejolak. Bagaimana pun juga, setiap suara buruh layak untuk didengar demi kemajuan bangsa ini.

Berita Lainnya